Aku siap, yah semoga saja aku siap
Tuk menatap hari esok
Siapa yang tau apa kan datang
Ku tak tau, ya tak ada yang tau selain Dia
Apa sih nilai hidupku ini
Kukendalikan saja tak mampu
Susah payah aku berusaha mengekangnya
Tapi hasilnya nil dan nihil
Bapa di surga berkata, "Nak aku memegang hidupmu"
"Tapi Tuhan, aku masih ingin ini dan itu", kataku memprotes
"Aku sudah merencanakan ini dan itu", kataku menyela
"Aku ingin pegang hidupku sendiri dong Tuhan", kataku memberontak
"Kenapa Kau tak memberikannya kepadaku?" kataku kesal, marah dan pedih
Aku sedih, marah dan memprotes Bapa
Kembali Bapa memanggil namaku, "Di, aku memegang hidupmu"
"Tanganku kuat mencengkeram engkau"
"Tanganku juga lembut untuk mengobati luka luka mu"
"Aku mengasihi sampai2 rela berikan hadiah terbesar untukmu"
"AnakKu sendiri kuberikan di masa itu, dibantai walau tiada noda tuk jadi pengganti mu"
"Ayo serahkan hidupmu padaku"
"Terus lah dan teruslah serahkan karena AKU adalah AKU"
"Terus lah dan teruslah serahkan karena Aku Allahmu"
"Terus lah serahkan di hari harimu karena Aku Bapamu"
"Terus lah dan teruslah serahkan karena Aku yang memegang hidupmu"
"Ayo serahkan"
Aku menangis .. sadar kalau aku ini cuma debu
"Tuhan, aku mau serahkan", kataku
"Aku mau belajar terus menerus serahkan"
"I know you are a patient God and will complete Your work in me"
No comments:
Post a Comment